Tuesday, May 3, 2016

kenapa kamu harus milih sekolah di farmasi

Farmasi (bahasa Inggris: pharmacy, bahasa Yunani: pharmacon, yang berarti: obat) merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata farmasi berasal dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai pada tahun 1400 - 1600an.

 
 
5 alasan kenapa kamu harus milih sekolah di farmasi
1.Farmasi itu Gak Ngebosenin
Gak ngebosenin gimana maksudnya? Jelas-jelas farmasi itu banyak ngitungnya, ilmiah banget, gak asik ih! Wetseehh.. Gak ngitung tiap hari juga kali bro. Di farmasi itu kita juga ada ngapalinnya. Eh, jangan dihapalin deng, tapi dipahami :). Dan ada juga kok mata pelajaran yang cuma pake logika aja.
Disini kita juga mempelajari hal lain yang secara gak langsung masih berhubungan dengan farmasi. Nih ya contohnya aja mata pelajaran Perilaku Manusia di semester 2. Dulu pas awal matkul ini aku sempet mikir, ngapain ya ada mata pelajaran ini di farmasi? Buat apa coba kita liat-liat sifatnya orang, secara farmasi kan hubungannya sama obat dan senyawanya? Dan setelah beberapa pertemuan, aku baru sadar bahwa mata pelajaran ini ternyata aplikasinya akan sangat banyak saat nanti sudah jadi farmasis yang nantinya akan berinteraksi dengan berbagai macam sifat manusia.
Apa jangan-jangan justru mata pelajaran hapalan yang bikin kalian jadi bosen? -__-
Tapi tetep aja deh farmasi itu gak ngebosenin *ngotot. Kalo semisal kalian jenuh sama mata pelajaran hapalan pahaman, masih ada mata pelajaran yang ngitung-ngitung. Kalo jenuh kebanyakan duduk di kelas, masih ada praktikum yang bakalan gak bikin bosen. Tuh kan bener, farmasi itu gak ngebosenin! :D 
2. Kompleks tapi Terarah
Kompleks?? Kompleks perumahan maksudnya?
Bukaaannn.. yang dimaksud kompleks disini adalah semuanya ada di farmasi.
Coba deh, kamu mau cari apa? Pelajaran tentang tanaman? Atau kamu kangen sama perkebunan di rumah? Silahkan menuju ke Departemen Bahan Alam (Farmakognosi dan Fitokimia). Pelajari tuh semua tentang lalapan yang kamu suka dari mata pelajaran disana. :)
Kamu punya hobi masak tapi sekarang kamu ngekos jadi agak susah mengeluarkan bakatmu? Tenaaangg.. farmasi punya mata pelajaran Preskripsi kok. Di Preskripsi ini nanti kamu belajar bikin sediaan obat. Yahh.. 11-14 lah sama tata boga hehe.. Bedanya, disini harus lebih teliti ngitung berat bahannya, dll. Intinya, harus lebih kuantitatif gitu. Dan nanti kamu akan ngerasain praktikumnya asik banget, kayak ikutan kompetisi MasterChef. Uhuy!
Terus, terus, terarah itu maksudnya gimana sih?? Tadi kan di atas udah dijabarkan kompleks itu maksudnya gimana, nah dari kompleksitas itu coba deh perhatiin masing-masing mata kuliahnya pasti masih tertuju pada satu arah, yaitu farmasi. Biar gak bingung, mari kita kulik-kulik lagi.

Misalnya mata pelajaran Botani Farmasi/farmakognosi yang tentang tanaman-tanaman. Anak farmasi belajar itu buat apa sih? Ya buat jadi farmasis dong.. FYI, lulusan farmasi itu gak melulu apoteker, tapi dia juga bisa kerja di industri obat, forensik, dan -yang sedang kita bicarain- jadi herbalis, dan sebagainya yang masih berhubungan dengan farmasi. Sebenernya herbalis (ahli tumbuh-tumbuhan) itu ranah kerjanya farmasi juga lho. singkatnya Bahan Alam, pastinya disana mempelajari senyawa obat dari bahan di alam, dalam arti tumbuhan. Ya sudah, semoga tidak bingung ya :)
Terus nih, yang mau kuliah di kedokteran. Buat apa farmasi belajar ranah kedokteran? Yang ini jawabannya sangat jelas banget. Obat yang farmasi bikin kan untuk manusia. Nah, masa' kita mau bikin obat buat manusia tapi kita gak tau dalem-dalemnya manusia? Gak cuma itu, kita kan juga harus tau obat itu nanti senyawanya lewat mana aja di tubuh manusia? Ya nggak? :)
3. Beda Sendiri
Ini agak khusus nih buat yang kampus farmasi tercintanya terletak di tengah-tengah jurusan non-eksakta, Lama-lama akan terbiasa. Itu bukan suatu masalah besar. Justru, itu yang membuat kita jadi BEDA SENDIRI di antara sekolah  lain. Istilahnya, bagai kembang di antara sepatu. Eh, maksudnya kembang di antara kumbang. :p
Di kampus B, cuma farmasi yang punya jas lab. Di kampus B, cuma farmasi yang mata kuliahnya paketan terus. Di kampus B, cuma farmasi yang di bidang eksakta. Hidup farmasi! :D *
4. Kerja InsyaAllah Gampang
Kalo diperhatiin, dalam mendapatkan kerja, farmasi itu gak jauh beda kok sama
jurusan otomotif, akuntansi, atau jurusan-jurusan yang ada di SMA umum
Semisal kamu sekolah di jurusan otomotif, setelah lulus, kalo kamu pengen buka praktek, tentu kamu harus mengantongi sertifikat profesi dulu biar dapet ijin praktek. Nah, itu sama aja kok kayak farmasi. Setelah lulus SMK, kalo kalian mau buka toko obat, herbal, dll, tentu kita akan ada Uji kompetensi dan mendapatka sertifikat STTRK setelah itu mengucapkan Sumpah asisten Apoteker, barulah kalian bisa dapet ijin praktek buka toko obat. Eh, tapi kalo udah punya toko obat atau apotek sendiri jangan suka ditinggal-tinggal ya. "No Pharmacist, No Service" dan harus "Patient-Oriented" (Harusnya sih.. tapi kenyataannya.. ).
   
 5. Farmasi termasuk  dengan Prospek Gaji Tertinggi 
Wuiiihh.. sumpah lo??! Iyap, bener lho,  Walaupun ini berdasarkan penelitian di Amerika, tapi paling enggak kita sebagai calon Asisten Apoteker Farmasis di Indonesia harusnya bisa maju seperti itu. Bahkan saya pernah denger sendiri dari salah satu Apoteker, beliau berkata bahwa, "Farmasis adalah pekerjaan paling mulia di dunia,". Wuih, so sweet. dan juga dari lulusan udah bekerja di apotek atau pun rumah sakit dan juga di kimia farma gajinya termasuk paling tinggi. Bahkan (lagi) barusan saya google, ternyata Pharmacists are among the most trusted professionals. Eh kok lama-lama gak nyambung ya sama subjudulnya? -_-

dikutip dari blog rina danistha

No comments:

Post a Comment